23.11.10

TuHan Beri Kau yaNg teRbaiK, mesKi taK kaU HaraPkaN itu..

Orang bilang, "Harapan yang terlalu besar akan membunuhmu".. Rasanya itu akan seperti diangkat ke langit kemudian dihujam langsung ke tanah. Sakit? Tidak, jika kau langsung mati..

Lalu apa salahnya dengan menaruh harapan besar? tidak ada yang menyalahkan.. Tapi aku pernah mencoba berpikir.. Seberapa sering kita meminta kepada Tuhan? Bukan saja hanya dalam doa, bahkan kadang dalam setiap kesempatanpun kita sering kali "menuntun" Tuhan untuk memberi sesuatu sesuai rencana KITA. Dan aku pikir juga, seberapa sering kita berterima kasih kepada-Nya? Dan jawaban yang aku dapat.. mengapa HANYA saat Tuhan mengabulkan kehendak kita saja kita berterimakasih. Lalu dimana rasa terima kasih kita sebagai ciptaan saat Tuhan ingin memberitahu ada jalan lain yang lebih baik untuk dilalui meski dalam bentuk buruk?

Ada perbedaan besar antara ikhlas dan menyerah, antara berjuang dan menentang, serta ada jarak yang luar biasa jauh antara berserah dengan putus asa. Kita masing-masing bisa mengartikan itu..

Seorang teman pernah mengajak memprotes manajemen karena gaji yang diperoleh tidak sama bagi masing-masing pekerja dalam tingkatan yang sama.. Aku menolak protes! Seharhananya, aku coba berpikir, kita semua punya rejeki masing-masing, berapapun yang kita dapat mengapa tidak kita ikhlaskan? kalaupun ada upaya pihak lain tidak jujur, pun ikhlaskan pula.. Biar jadi rejeki buat semua. Tapi temanku mengatakan aku terlalu tidak berani bertindak, dan tidak mau memperjuangkan hak-ku sendiri. Dan untuk yang dia katakan itu diam-diam pikirku.. "Hell yeah?! What you've call brave I named it ego, dear!".
Aku tak pernah mau repot dengan apa yang sudah aku peroleh. Kalaupun apa yang aku usahakan tidak mendapatkan hasil yang setimpal, coba lebih kerja lebih keras! kalau sampai batas kemampuan masih belum dapat apa yang kita nilai hal setimpal itu, itu saatnya kita berpikir.. Ada indikasi Tuhan punya misi lain.
Dan aku memutuskan pindah dari tempat kerja itu.. Aku tak pernah menyebut ini menyerah, ini perjuangan untuk nasib baik lain tanpa harus mengeluh. Sekarangpun, aku pikir. Bahkan tanpa protes sekalipun aku bisa dapat gaji layak atas apa yang aku kerjakan.

"Tuhan itu baik, tak pernah meninggalkan kita dalam kesusahan yang tak mampu kita lewati. Tapi kenapa kita yang tidak pernah selalu bisa menerima segala keputusannya? Tahu kapan saat kita harus berjuang, tahu saat untuk ikhlas, dan juga selalu berterima kasih pada-Nya".

"Tuhan itu super baik, kenali cara-Nya untuk memberitahu saat kita salah, memberitahu ada cara lain yang jauh lebih efektif daripada rancangan kita.. Maka janganlah kita pernah mengeluh. Karena kita tahu Tuhan itu Maha Baik.."